Hmm... pembahasan kali ini cocok banget buat kamu yang masih bingung dengan rutinitas perkuliahan. Aku buka pembahasan ini karena setahun yang lalu (iyaa ini late post yang kebangetan) tetangga ku yang masih SMP kelas 3 nanya nih gimana sih kak kuliah itu? Susah nggak? Pelajarannya gimana? Peraturannya ketat nggak kak?
Gini nih, nggak ada yang perlu ditakutin, dibingungin, dan sebagainya dalam perkuliahan. Kuliah itu ya belajar, sama kok kayak di SD, SMP, dan SMA, yang dipelajari ya apa yang pernah kamu pelajari sebelumnya di SMA. Gini, waktu SD kamu pasti pernah merasa kebingungan "gimana sih cara belajar di SMP, susah nggak ya?" terus dulu aku pribadi, nanya nih ke guru matematika namanya Bu Gurning "Bu, apa ya yang dipelajari anak-anak SMP?" Ibu Gurning yang rambutnya waktu itu ikal sampai ke bahu bilang "yang dipelajari di SMP itu apa yang kamu pelajari sekarang saat SD, nggak susah kalau kamu bisa ingat pelajaran SD saat SMP" gitu juga saat kamu kebingungan dengan pelajaran SMA dan saat kuliah, bedanya diperkuliahan kita dituntut untuk lebih aktif lagi, harus bisa mempresentasikan makalah, dan sebagainya.
"kak aku nggak bisa presentasi" kamu bisa, kalau kamu mau, kamu bisa kalau kamu punya harapan yang benar-benar berharap atas hasil yang bagus, kamu bisa kalau kamu percaya.
presentasi udah dipelajari kok waktu SMP, dan saat SMA sebenarnya udah dituntut untuk benar-benar dalam mempresentasikan makalah. Jadi, menurut aku sebelum kamu presentasi kamu harus benar-benar membuat sendiri makalah itu. Copas?! Aku nggak nyaranin itu sama sekali, soalnya aku nyesel dulu waktu SMA setiap ditugaskan membuat makalah tentang ekonomi, dan sebagainya aku selalu copy paste aliasss copasss, dan akhirnya aku nyesel banget saat dibangku perkuliahan. Karena apa? Copy paste itu buat aku malas, nggak punya gagasan atau ide sendiri, jadi artinya aku masih ikut-ikutan apa kata orang, dan ini merubahnya saaanggaaat sanggaattt syusaaahhhh, serius. Karena itu dimulai dari jenjang yang sudah ditentukan misalnya, presentasi makalah tadi yang biasanya SMP udah mulai dipelajari, kamu harus benar-benar mengerjakannya dengan usaha kamu sendiri "caranya gimana kak?" kamu harus rajin mencari referensi, darimana aja, bisa dari website atau blog (karena sekarang gadget nggak akan pernah ditinggalin) dari buku-buku juga bisa. Nggak masalah darimana kamu dapatkan referensinya yang terpemting kamu nggak copy paste punya orang lain. Terus kalau udah nemuin banyak referensi, kamu baca dan pahami deh, lalu kamu tulis makalah tadi dengan bahasa kamu sendiri, aku yakin kalau dengan cara ini kamu bisa presentasi dengan sangat-sangat bagus.
Terus aturan diperkuliahan. Hmmm... kalau masalah aturan, diperkuliahan nggak banyak kok aturannya, asal kamu bayar SPP untuk universitas negeri atau SKS untuk universitas swasta, kamu tetap bisa belajar hehe, kalau nggak mau bayar yaaa harus berusaha dapatin beasiswa dari fakultas atau universitas, atau beasiswa dari perusahaan rokok misalnya dan satu lagi, biasanya ada beberapa universitas yang membuka jalur bidikmisi yang diselenggarakan oleh pemerintah, untuk mereka yang pintar dan kekurangan biaya. Oh iya, aturan masuk kelas atau absensi. Kalau di universitasku, minimal harus hadir 13 kali dalam pertemuan tatap muka disetiap matakuliah, yang banyak pertemuannya 16 kali. Jadi, aku punya 3 jatah (bahasa kampus hehe) untuk nggak hadir, 3 jatah itu mau sakit, izin, alfa terserah, kamu pasti masih bisa ikut UTS atau UAS. Soal nilai sama kayak dijenjang-jenjang sebelumnya, diperkuliahan absensi juga mempengaruhi nilai. Walau nggak sebanyak persentase UAS dan UTS absensi tersebut berperan, tetapi dia mempengaruhi boleh atau tidaknya kamu mengikuti ujian akhir semester (UAS).
Jadi, kesimpulannya kamu harus benar-benar belajar, kamu harus benar-benar bisa mengingat pelajaran-pelajaran saat kamu dibangku sebelumnya misalnya SD (jangan kayak aku yaaa hehe) kalau kamu lupa kamu bisa ingat kembali dengan mencari referensi (lagi) atau bertanya langsung dengan guru yang ngajarin mata pelajaran yang kamu nggak ingat cara nyelesaikannya itu misalnya matematika (yang umum). Kalau kamu sebelumnya belajar dengan bener aku yakin nggak akan susah mengingatnya kembali. Lupa itu manusiawi kok, asal jangan berniat ngelupain, apalagi ngelupain mantan ehh, hehe. Dan jangan lupa, aturan ada untuk dilaksanakan bukan dilanggar.
Masih banyak lagi rutinitas perkuliahan, ini masih pendapat aku yang merasakan perkuliahan. Masih baru juga soalnya hehe, jadinya belum terlalu banyak pengalaman, hehe.
See you
Bubaaiiiii.
Gini nih, nggak ada yang perlu ditakutin, dibingungin, dan sebagainya dalam perkuliahan. Kuliah itu ya belajar, sama kok kayak di SD, SMP, dan SMA, yang dipelajari ya apa yang pernah kamu pelajari sebelumnya di SMA. Gini, waktu SD kamu pasti pernah merasa kebingungan "gimana sih cara belajar di SMP, susah nggak ya?" terus dulu aku pribadi, nanya nih ke guru matematika namanya Bu Gurning "Bu, apa ya yang dipelajari anak-anak SMP?" Ibu Gurning yang rambutnya waktu itu ikal sampai ke bahu bilang "yang dipelajari di SMP itu apa yang kamu pelajari sekarang saat SD, nggak susah kalau kamu bisa ingat pelajaran SD saat SMP" gitu juga saat kamu kebingungan dengan pelajaran SMA dan saat kuliah, bedanya diperkuliahan kita dituntut untuk lebih aktif lagi, harus bisa mempresentasikan makalah, dan sebagainya.
"kak aku nggak bisa presentasi" kamu bisa, kalau kamu mau, kamu bisa kalau kamu punya harapan yang benar-benar berharap atas hasil yang bagus, kamu bisa kalau kamu percaya.
presentasi udah dipelajari kok waktu SMP, dan saat SMA sebenarnya udah dituntut untuk benar-benar dalam mempresentasikan makalah. Jadi, menurut aku sebelum kamu presentasi kamu harus benar-benar membuat sendiri makalah itu. Copas?! Aku nggak nyaranin itu sama sekali, soalnya aku nyesel dulu waktu SMA setiap ditugaskan membuat makalah tentang ekonomi, dan sebagainya aku selalu copy paste aliasss copasss, dan akhirnya aku nyesel banget saat dibangku perkuliahan. Karena apa? Copy paste itu buat aku malas, nggak punya gagasan atau ide sendiri, jadi artinya aku masih ikut-ikutan apa kata orang, dan ini merubahnya saaanggaaat sanggaattt syusaaahhhh, serius. Karena itu dimulai dari jenjang yang sudah ditentukan misalnya, presentasi makalah tadi yang biasanya SMP udah mulai dipelajari, kamu harus benar-benar mengerjakannya dengan usaha kamu sendiri "caranya gimana kak?" kamu harus rajin mencari referensi, darimana aja, bisa dari website atau blog (karena sekarang gadget nggak akan pernah ditinggalin) dari buku-buku juga bisa. Nggak masalah darimana kamu dapatkan referensinya yang terpemting kamu nggak copy paste punya orang lain. Terus kalau udah nemuin banyak referensi, kamu baca dan pahami deh, lalu kamu tulis makalah tadi dengan bahasa kamu sendiri, aku yakin kalau dengan cara ini kamu bisa presentasi dengan sangat-sangat bagus.
Terus aturan diperkuliahan. Hmmm... kalau masalah aturan, diperkuliahan nggak banyak kok aturannya, asal kamu bayar SPP untuk universitas negeri atau SKS untuk universitas swasta, kamu tetap bisa belajar hehe, kalau nggak mau bayar yaaa harus berusaha dapatin beasiswa dari fakultas atau universitas, atau beasiswa dari perusahaan rokok misalnya dan satu lagi, biasanya ada beberapa universitas yang membuka jalur bidikmisi yang diselenggarakan oleh pemerintah, untuk mereka yang pintar dan kekurangan biaya. Oh iya, aturan masuk kelas atau absensi. Kalau di universitasku, minimal harus hadir 13 kali dalam pertemuan tatap muka disetiap matakuliah, yang banyak pertemuannya 16 kali. Jadi, aku punya 3 jatah (bahasa kampus hehe) untuk nggak hadir, 3 jatah itu mau sakit, izin, alfa terserah, kamu pasti masih bisa ikut UTS atau UAS. Soal nilai sama kayak dijenjang-jenjang sebelumnya, diperkuliahan absensi juga mempengaruhi nilai. Walau nggak sebanyak persentase UAS dan UTS absensi tersebut berperan, tetapi dia mempengaruhi boleh atau tidaknya kamu mengikuti ujian akhir semester (UAS).
Jadi, kesimpulannya kamu harus benar-benar belajar, kamu harus benar-benar bisa mengingat pelajaran-pelajaran saat kamu dibangku sebelumnya misalnya SD (jangan kayak aku yaaa hehe) kalau kamu lupa kamu bisa ingat kembali dengan mencari referensi (lagi) atau bertanya langsung dengan guru yang ngajarin mata pelajaran yang kamu nggak ingat cara nyelesaikannya itu misalnya matematika (yang umum). Kalau kamu sebelumnya belajar dengan bener aku yakin nggak akan susah mengingatnya kembali. Lupa itu manusiawi kok, asal jangan berniat ngelupain, apalagi ngelupain mantan ehh, hehe. Dan jangan lupa, aturan ada untuk dilaksanakan bukan dilanggar.
Masih banyak lagi rutinitas perkuliahan, ini masih pendapat aku yang merasakan perkuliahan. Masih baru juga soalnya hehe, jadinya belum terlalu banyak pengalaman, hehe.
Catatan: Referensi adalah sumber acuan (rujukan, petunjuk) misalnya, buku atau website
Okeeeee, terimakasih banyak yaaaa udah mau baca.
See you
Bubaaiiiii.
Komentar
Posting Komentar